TEMPO.CO, Jakarta -Penyanyi Halsey ikut menghadiri aksi damai Black Lives Matter bersama dengan Yungblud pada Sabtu, 30 Mei 2020 waktu setempat. Ia membagi pengalamannya dengan polisi setempat saat mengikuti aksi protes terhadap kematian George Floyd, termasuk cedera yang diterimanya karena tertembak peluru karet.
Dilansir NME, Selasa,2 Juni 2020, Halsey sempat menyiarkan langsung sebagian aksi protes, termasuk pertemuan dengan polisi. Pada Senin, 1 Juni 2020 (1/6) waktu setempat, Halsey melalui media sosialnya mengklarifikasi bahwa dia aman dan tidak ditahan oleh polisi.
“(Polisi) menembakkan peluru karet ke kami. Kami tidak melanggar batas. Tangan terangkat. Tidak bergerak. Dan mereka menembakkan gas," kata Halsey disertai dengan foto-foto yang ia ambil.
"Ini (peluru karet) menghantamku, dan aku beruntung karena terlapisi lapisan bajuku. Dari jarak dekat, itu akan menyebabkan cedera serius," tulisnya di Instagram Story.
Ia melanjutkan, "(Peluru karet) ditembakkan ke wajah orang-orang selama aksi damai. (...) Apa yang terjadi pada orang kulit hitam setiap hari lebih buruk daripada memarku. Jadi terlibatlah. Tanda tangan petisi. Sumbang donasi. Bagikan tautan. Lakukan sesuatu."
Halsey telah menyusun daftar organisasi yang mendukung gerakan "Black Lives Matter", dan mendorong penggemar untuk menyumbang sesuai kemampuan mereka. Pada 29 Mei, penyanyi yang pernah berduet dengan BTS ini menyatakan "kontribusi awal"nya senilai 100 ribu dolar AS.Halsey, berpose saat menghadiri acara iHeartRadio Music Awards 2018 di Los Angeles, California, 12 Maret 2018. REUTERS/Mario Anzuoni
Sejumlah figur publik juga melibatkan diri dalam mendukung gerakan "Black Lives Matter". Aktor Timothee Chalamet membagikan melalui akun Instagramnya bahwa ia ikut turun ke jalan dalam aksi protes ini di Los Angeles, Senin, 1 Juni 2020.
Ariana Grande, Emily Ratajkowski, Madison Beer, John Cusack hingga pasangan penyanyi Shawn Mendes dan Camila Cabello turun ke jalan ikut menyuarakan protes atas ketidakadilan yang berlangsung di seluruh negeri.
Mereka menuntut keadilan atas kematian pria berkulit hitam George Floyd yang tewas setelah ditindih lutut oleh seorang petugas kepolisian Minnesota, Amerika Serikat baru-baru ini.